Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?

Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?
Ratusan Anak Terpapar COVID-19 Setelah PTM, Apa yang Harus Diantisipasi Orang Tua dan Sekolah?

Apalagi ditambah dengan kenyataan jika pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah Indonesia tidak dilakukan setiap hari, melainkan dua hingga tiga kali per minggu, dengan siswa beralih antara kelas dan pembelajaran online.

Persiapan sebelum pembelajaran tatap muka

Di Jakarta, Debbie Kumara, guru dan koordinator administrasi mengatakan hampir 80 persen orangtua di sekolahnya menyetujui pembelajaran jarak jauh.

Debbie, yang kini mengalami 'long COVID', mengatakan orangtua, siswa, dan sekolah harus sangat siap sebelum kembali melakukan PTM.

"Yang terpenting, menurut opini saya, adalah menyiapkan cara berpikir anak-anak untuk kembali sekolah dengan situasi yang berbeda setelah pandemi," kata Debbie.

"Mengubah cara berpikir dan paradigma ini tidaklah mudah. Akan lebih baik jika anak-anak tidak hanya tahu kalau mereka kembali ke sekolah, tapi mengedukasi kenapa harus mematuhi peraturan."

April lalu, Kemdikbud mengeluarkan pedoman protokol kesehatan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

Beberapa ketentuannya antara lain setiap ruang kelas harus memberlakukan jarak 1,5 meter antar kursi, dengan jumlah siswa per kelas yang juga dibatasi.

Jumlah siswa maksimal per kelas pun berbeda untuk beberapa jenjang, misalnya maksimal 18 siswa bagi kebanyakan jenjang SD-SMA dan maksimal lima siswa di jenjang PAUD.

sebanyak 1.296 dari 46.580 sekolah yang melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah melaporkan penularan COVID-19 di sekolah.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News