Ratusan Calon Kada Teken Pakta Integritas
Selasa, 18 Mei 2010 – 18:04 WIB

Ratusan Calon Kada Teken Pakta Integritas
JAKARTA - Sebanyak 209 kontestan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2010 dari berbagai wilayah di Indonesia, memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menandatangani Pakta Integritas yang dirancang sebagai salah satu cara mewujudkan Pilkada yang bersih. Penandatanganan dilakukan di Jakarta International Expo Kemayoran Jakarta, Selasa (18/5). Hidayat menambahkan, Pakta Integritas tersebut sudah lama dirancang Bawaslu. “Itu memang sudah lama kami rancang. Hanya saja menemukan momentumnya saat ini,” terangnya.
Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini, menyatakan bahwa dengan penandatanganan Pakta Integritas tersebut Bawaslu berharap proses Pilkada 2010 di berbagai wilayah dapat berjalan dengan bersih. “Pada Pilkada ini kami menggunakan segala cara untuk melakukan pecegahan,” ujar Hidayat saat ditemui usai penandatanganan Pakta Integritas di JIE Kemayoran, Jakarta.
Menurutnya, terdapat beberapa poin penting yang tercantum dalam Pakta Integritas tersebut. Antara lain, calon berjani tidak akan melakukan tindakan pelanggaran pilkada seperti politik uang, penyalahgunaan jabatan dan fasilitas negara, manipulasi daftar pemilih, serta melakukan kampanye hitam. Peserta pilkada juga diminta untuk berlaku jujur dan transparan dalam penyerahan rekening dana kampanye, termasuk dalam laporan penerimaan dan penggunaan dana kampanye.
Baca Juga:
JAKARTA - Sebanyak 209 kontestan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2010 dari berbagai wilayah di Indonesia, memenuhi undangan Badan Pengawas
BERITA TERKAIT
- Konflik Tuntas, Gubernur Meki Nawipa Bakal Temui Masyarakat Puncak Jaya
- Abraham Sridjaja Pastikan Perluasan Peran TNI di Jabatan Sipil Tidak Sembarangan
- Budi Sulistyono Pertanyakan Efektivitas Investasi Danareksa di Garuda Indonesia
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag
- Syamsu Rizal: Revisi UU TNI Harus Berbasis Kebutuhan Nyata, Bukan Sekadar Formalitas
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?