Ratusan Hektare Padi di Food Estate Pulang Pisau Segera Dipanen
Nyatanya hal ini juga sudah disampaikan salah satu ketua kelompok tani di lapangan dan mengakui tanaman dengan tanam pindah memang lebih bertahan.
Ia mengatakan, soal tanaman roboh sebagian petani umumnya memanen dengan kondisi seadanya, atau tanaman dalam kondisi hijau dan belum matang maksimal atau matang fungsional, berada 85-95 persen.
"Sehinggga hasil dari gabah tidak akan maksimal karena berada pada posisi hampa atau ringan saatdikeringkan, dan secara langsung akan menurunkan nilai timbang atau produktivitasnya," terangnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan pihaknya akan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk segera ditanami kembali, termasuk mekanisasinya.
"Setelah dilakukan panen raya nanti, gunakan semua kekuatan untuk bisa menanam lagi dengan baik dan tentu saja 100 hari kemudian diharapkan bisa panen kembali," ujar Mentan SYL, Sabtu (30/1).
Mentan SYL menjelaskan program ini merupakan proyek percontohan nasional sebagaiman arahan Presiden Jokowi.
Ia menegaskan program ini dipersiapkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Di antaranya, kata dia, dengan pengembangan berbagai komoditas, mekanisasi, pemberdayaan petani, hingga industri pengolahannya.
Program Food Estate menunjukkan keberhasilan. Ratusan hektare padi di kawasan Food Estate Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, siap dipanen.
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru