Ratusan Hektare Sawah Kekeringan, 30 Kolam Ikan Panen Dini
”Sawah saya tidak ada air lagi, padi tidak bisa ditanam. Tanah sudah keras. Padahal seharusnya bulan ini padi-padi siap ditanam. Sekarang mau apa lagi, sawah tidak bisa dibajak,” ungkapnya.
Petani ikan, Yusrizal, 39, menjelaskan, pascabendungan jebol, lima kolam ikannya ikut mengalami kekeringan. Alhasil dia mengalami gagal panen. Kerugian yang dialami mencapai Rp 100 juta.
”Satu kolam isinya ada sekitar dua ton. Tapi ketika dipanen mengalami penyusutan. Saya terpaksa memanen walaupun masa panen belum tiba. Apa boleh buat, air tidak masuk lagi,” ungkap Yusrizal.
Nasib serupa juga dialami petani ikan lainnya, Solehudin, 38. Dia mengaku mengalami kerugian ratusan juta rupiah.
”Saya berharap kepada Pemerintah Kota Padang supaya bendungan itu segera diperbaiki. Kalau tidak lekas diperbaiki, warga Tarantang akan mengalami krisis air. Ini saja sumur-sumur warga sudah mulai kering,” harap Solehudin.
Di tempat lain, warga Tarantang Dursanto, 45, juga menuturkan, selama empat hari belakangan ini, untuk mandi, kebutuhan air minum dan aktifitas lainnya, dia terpaksa berjalan sekitar 500 meter melewati sawah-sawah untuk mencari air bersih.
”Di sana ada sungai, tapi jauh. Walaupun jauh, kami tetap ke sana. Sumur kami sudah kering,” ungkapnya.
Ketua LPM Kelurahan Tarantang, Rusdianto Azwir, berharap kepada Pemerintah Kota Padang untuk segera mencarikan solusi. Menurutnya, jangan dibiarkan warga Tarantang seperti itu.
Petani juga terpaksa harus panen dini karena sekitar 30 kolam ikan mengalami kekeringan.
- PNM Peduli Kirim Bantuan Air Minum untuk Atasi Kekeringan di Gili Ketapang
- Sejumlah Desa di Banyumas Masih Terdampak Kekeringan
- Inilah Dua Film Pendek Terbaik di Fesbul Lokus 9
- Sineas Kota Padang Sangat Antusias Mengikuti Workshop Fesbul
- Tinjau Tes CPNS Kemenkumham di Padang, Anna: Jangan Percaya Pihak yang Berjanji Bisa Meluluskan
- Mayat di Sitinjau Lauik Padang Diduga Korban Pembunuhan