Ratusan Honorer di Sumbar Tuntut Diangkat jadi PNS
Para honorer juga membandingkan penghargaan yang diterima guru honorer dengan atlet berprestasi di Asian Games yang dinilai sangat timpang. “Beberapa waktu lalu Asian Games, yang didapat atlet itu sangat luar biasa. Coba lihat kami yang sudah beranak cucu ini. Janji pengayoman yang kami tunggu direalisasikan,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit berjanji memperjuangkan tuntutan honorer tersebut ke pemerintah pusat. Namun untuk mengangkat honorer menjadi PNS terganjal moratorium yang sudah dijalankan 5 tahun terakhir.
”Kewenangan pengangkatan PNS merupakan tanggungjawab MenPAN-RB dan BKN. Kami di daerah hanya menerima dan menjalankan isi moratorium tersebut. Meski begitu, kami berjanji akan menyampaikan tuntutan ini kepada pemerintah pusat. Kami tahu dan merasakan juga sulitnya kehidupan saudara,” ujarnya.
Di samping itu, Nasrul Abit juga berkomunikasi dengan para bupati/wali kota dan jajaran di pemerintahan provinsi agar seluruh honorer dapat digaji minimal sesuai UMR. ”Kami paham dengan yang dirasakan para guru honorer ini. Kami berjanji seluruh tuntutan tadi akan diakomodir secepatnya, " pungkasnya. Setelah mendapat jawaban dari Wagub Nasrul Abit, para guru honorer membubarkan diri dengan tertib. (cr23)
Ratusan tenaga honorer kategori dua (K-2) yang berusia lebih dari 35 tahun berunjuk rasa di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin (24/9).
Redaktur & Reporter : Budi
- Ribuan Honorer K2 & Non-ASN TMS Gagal Daftar PPPK 2024 Tahap 2, Astaga!
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- BKD Tolak Honorer Non-Database BKN Ikut Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2
- Bukan Bocoran, Materi Soal Seleksi Kompetensi PPPK 2024 Seperti Ini Dikeluhkan Honorer