Ratusan Imigran Rohingya Melarikan Diri dari Lokasi Penampungan di Aceh
Setelah serah terima kepada UNHCR pada 4 Desember 2020, ada 249 pengungsi di BLK Lhokseumawe melarikan diri, sehingga saat ini hanya tersisa 103 orang.
Suryono menyebutkan, pengungsi Rohingya adalah orang-orang yang meninggalkan negaranya menghindari penganiayaan. Mereka terdiri anak-anak, wanita dan pria.
"Pengungsi Rohingya adalah etnis minoritas yang paling teraniaya di dunia. Banyak di antara mereka berupaya mencari masa depan lebih baik bagi dirinya dan keluarga mereka," jelasnya.
Saat ini tim UNHCR terus berupaya meningkatkan kesadaran para imigran akan bahaya dan risiko dari aktivitas penyelundupan dan perdagangan manusia.
"Upaya ini untuk mencegah mereka kabur dari penampungan. Selain itu, kami juga memiliki tim penjaga yang menangani keamanan di lokasi tinggal para pengungsi," tambahnya.(antara/jpnn)
Data terakhir Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi di Aceh mencatat jumlah pengungsi Rohingya pada 8 Januari lalu tinggal sebanyak 103 orang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia
- Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Aceh, Jumlahnya 93 Orang
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan