Ratusan Jamaah Jadi Korban Baksis
Ditarik 5 Riyal untuk Biaya Angkut Koper
jpnn.com - MAKKAH - Gencarnya sosialisasi mengangkut pungutan atau bagsis tidak serta-merta menghindarkan jamaah haji Indonesia dari praktik merugikan itu. Terutama saat pengangkutan jamaah dari Makkah ke Madinah. Di antara yang menjadi korban adalah ratusan jamaah kloter 9 dari Palembang.
Ketua Kloter 8 Palembang Syarif Husain mengatakan, setelah menuntaskan tawaf wada, dirinya ditelepon pengurus maktab (pemondokan) bernama M. Zaki Damanhuri. Katanya, mereka akan diberangkatkan ke Madinah dengan menggunakan bus keluaran baru.
Namun, bus hanya memiliki bagasi di bagian bawah dengan kapasitas 25-30 koper. Padahal, satu bus memuat hingga 50 orang jamaah. Karena itu, maktab akan menyewa truk untuk membawa koper jamaah yang tidak bisa terangkut. Namun, pihak maktab meminta tambahan biaya. Seperti dilaporkan wartawan Jawa Pos, HM Sholahuddin dari Makkah, setiap jamaah dipungut 5 riyal atau sekitar Rp 15 ribu.
Sebelum menyetujui tawaran itu, Syarif berkonsultasi dengan petugas di sektor 8 Bakhutmah, Makkah. "Namun, sebelum uang itu diberikan, ada seorang petugas bimbingan ibadah di sektor meminta saya bernegosiasi kembali dengan pihak maktab," ungkapnya.
Ternyata setelah negosiasi, pihak maktab mau menerima dan hanya memungut 3 riyal untuk setiap jamaah. "Ada informasi dari teman, pihak maktab malah meminta tambahan biaya transportasi sebesar 7 riyal per jamaah," ujarnya.
Boleh jadi uang 5-10 riyal bagi jamaah itu relatif kecil. Namun, kalau dikalikan jumlah jamaah tentu lumayan juga. Jika dalam satu kloter ada 400 jamaah, maka akan terkumpul 2.000-4.000 riyal (sekitar Rp 6 juta-12 juta). Jika banyak kloter yang menjadi korban, tentu saja jumlahnya cukup besar.
Kepala Daker Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat mengatakan, sejak awal pihaknya sudah mewanti-wanti agar para jamaah tidak membayar baqsis tersebut. Bahkan, pihaknya juga menempel poster di pemondokan.
"Biaya transportasi itu sudah menyangkut semuanya. Kalau ada kejadian begitu, silakan laporkan saja. Kami pernah melaporkan sopir itu ke pimpinan perusahaan dan langsung dipecat," ujarnya.
MAKKAH - Gencarnya sosialisasi mengangkut pungutan atau bagsis tidak serta-merta menghindarkan jamaah haji Indonesia dari praktik merugikan itu.
- Pengukuhan Kepengurusan KWP 2024-2026, Ariawan: Saatnya Bersinergi dan Berkolaborasi
- KPK Dalami Keterlibatan David Glen di Kasus TPPU Abdul Gani Kasuba
- Jaksa Agung ST Burhanuddin Soal Jaksa yang Terlibat Judol Hanya Iseng-Iseng, Astaga!
- Pordasi Era Kepemimpinan Aryo Djojohadikusumo Siap Kirim Atlet ke Olimpiade LA 2028
- Menteri Hukum Lantik Widodo Jadi Dirjen AHU, Tekankan Supremasi Hukum yang Transparan
- Mendes Yandri dan Mensos Gus Ipul Teken MoU, Siap Berkolaborasi Entaskan Kemiskinan