Ratusan Jamaah Jadi Korban Baksis

Ditarik 5 Riyal untuk Biaya Angkut Koper

Ratusan Jamaah Jadi Korban Baksis
Ratusan Jamaah Jadi Korban Baksis

Dari Madinah, tim kesehatan intensif turun ke pemondokan jamaah haji gelombang dua. Sebab, sebagian jamaah sudah bergerak ke Madinah sebelum pulang ke tanah air. Hal itu untuk memonitor kondisi kesehatan jamaah haji. Termasuk, kemungkinan kalau ada jamaah hamil.

Tim itu terdiri atas dua dokter dan dua perawat. Biasanya tim medis stand by, tetapi mereka kini langsung menuju ke pemondokan. Termasuk ke pos-pos kesehatan kloter. Kemarin malam, misalnya, tim bergerak menuju pemondokan jamaah kloter 32 Jakarta.

Kasi Kesehatan Daerah Kerja Madinah Dr Suharto mengatakan, tim ini akan datang tanpa pemberitahuan. Ada sejumlah jenis pemeriksaan pemeriksaan kepada setiap jamaah. Terutama mereka yang masuk kategori risiko tinggi.

Pemeriksaan itu seperti tekanan darah, kondisi nafas, dan tes urine. "Jika ada yang kondisinya memburuk maka akan dirujuk ke BPIH Madinah untuk dirawat," ujarnya.

Tim juga aktif memberikan nasihat-nasihat kepada para jamaah. Di antaranya, banyak beristirahat, cukup makan dan minum serta mengkonsumsi buah. "Jangan sampai jamaah beraktifitas berlebihan, kalau kondisi badan kurang enak," saran Suharto.

Suharto menambahkan, setiap hari pihaknya menurunkan dua tim untuk melakukan pengecekan pada dua kloter secara acak. "Mudah-mudahan upaya ini bisa mendeteksi secara dini para jamaah yang mengalami masalah dengan kesehatan," katanya.

Data dari Sistem Informasi dan Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat), hingga pukul 15.33 kemarin, jumlah jamaah wafat 192 orang. Sebagian besar jamaah berusia lebih dari 60 tahun dan berjenis kelamin laki-laki. Lokasi kejadian meninggal lebih banyak di Makkah. Di Madinah, jamaah meninggal tercatat 15 orang. (*/ca)

MAKKAH - Gencarnya sosialisasi mengangkut pungutan atau bagsis tidak serta-merta menghindarkan jamaah haji Indonesia dari praktik merugikan itu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News