Ratusan Kader Inti PKS Hengkang, DPP Tetap Merasa Normal
![Ratusan Kader Inti PKS Hengkang, DPP Tetap Merasa Normal](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/02/14/fraksi-partai-keadilan-sejahtera-foto-dokumen-jpnn.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Para pengurus dan kader ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Bali beramai-ramai mengundurkan diri. Pemicunya adalah perubahan struktur kepengurusan di DPW PKS Bali.
Namun, DPP PKS menganggap mundurnya para pengurus dan kader inti di Bali bukan hal serius. Menurut Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin, pengurus yang mundur sudah diganti dengan yang baru.
"Mundurnya sejumlah kader PKS tidak menjadi masalah serius. Justru akan menjadi momentum bagi PKS Bali untuk membuka diri bagi pihak-pihak eksternal yang lebih beragam," ujar Suhud kepada JawaPos.com, Jumat (28/9).
Suhud lantas mencontohkan tentang kebijakan PKS mengusung pengamat internasional Arya Sandiyudha sebagai calon anggota DPR dari Bali. Arya adalah tokoh eksternal yang direkrut oleh PKS.
"Jadi tidak ada masalah. PKS kini sudah terbuka dan oganisasi sudah berjalan normal kembali," katanya.
Sebelumnya ada sekitar 300-an perwakilan pengurus, kader inti dan anggota PKS di Bali yang mengundurkan diri. Mantan Ketua DPW PKS Bali H Mudjiono mengatakan, alasan ratusan kader partainya mundur adalah kekecewaan karena DPP partai berlambang bulan sabit kembar itu sudah jauh dari nilai-nilai Islam.(gwn/JPC)
DPP PKS menganggap mundurnya para pengurus, kader inti dan anggota partai berlambang bulan sabut kembar itu di Bali bukan hal serius.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Inisiator Sumbar Cerdas Rahmat Saleh Berharap Kuota Beasiswa KIP tak Hanya Utamakan Kampus Negeri
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029
- Pidato di Acara Bimtek, Salim Segaf PKS Singgung Cita-Cita Pendiri Bangsa dan Politik Beretika