Ratusan Karyawan Mulai Resah Maskapai Merpati Dipailitkan

jpnn.com, SURABAYA - Puluhan karyawan Merpati Airlines menggelar aksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya baru-baru ini. Mereka berunjuk rasa karena khawatir PT Merpati Nusantara Ailines diputus pailit dalam sidang Rabu besok (14/11).
Para karyawan perusahaan berstatus badan usaha milk negara itu menggelar aksi karena ingin menunjukkan kepada hakim bahwa mereka risau. Sebab, jika perusahaan dipailitkan, tunjangan dan gaji karyawan tidak terbayarkan.
"Kami melakukan aksi damai minta hakim untuk bisa mempertimbangkan menerima proposal perdamaian itu," ujar Masyur Ilyas, koordinator aksi.
Salah satu tuntutan mereka adalah hakim tidak memailitkan Merpati. Sebab, jika dipailitkan, hak karyawan tidak akan terpenuhi.
Alasannya, Merpati mempunyai aset Rp 1 triliun, sedangkan utangnya mencapai Rp 10 triliun. Belum lagi jika ternyata aset sudah dijaminkan.
Massa sempat bertemu dengan Wakil Ketua PN Nursyam. Dia menjelaskan, gugatan yang diajukan kreditor sebenarnya bukan untuk langsung memailitkan.
Kreditor hanya ingin memberikan kesempatan kepada Merpati agar berbenah. Terkait dengan upah yang dikhawatirkan oleh karyawan, Nursyam mengatakan bahwa itu menjadi prioritas.
Apalagi, yang paling utama setelah putusan pailit biasanya adalah pembayaran upah buruh dan pajak.
Jika perusahaan maskapai Merpati Airlines dipailitkan pengadilan maka tunjangan dan gaji karyawan tidak terbayarkan.
- Suami Ratna Galih Terancam Pailit, Aset Pribadi Bisa Disita
- PT Sentral Indotama Energi Gugat Pailit Transon Group, Ini Penyebabnya
- Pemenuhan Hak Pekerja Sritex Berproses, DPR Belum Perlu Bentuk Pansus
- Berkaca dari Kasus PT Sritex, Pemerintah Diminta Perhatikan Industri Padat Karya
- Penghentian Operasi Sritex Berujung PHK, Wamen Noel Menyoroti Putusan Kurator
- Doa Sritex