Ratusan Kilo Daging Busuk Disita

Ratusan Kilo Daging Busuk Disita
Ratusan Kilo Daging Busuk Disita
Hidmat menyebutkan, kepastian kandungan formalin itu diketahui setelah petugas BPMPP menguji  langsung di pasar tersebut dengan sejumlah alat dan bahan kimia. Namun, ia meyakini bahwa usus berformalin itu bukan dari rumah potong unggas di Kota Bogor. “Hasilnya memang positif dan menurut keterangan pedagang, daging-daging tersebut didapat dari Parung,” bebernya.

Hidmat mengakui, masih ada lima pasar tradisional lain yang belum sempat disidak karena waktunya tak memungkinkan. Diduga, peredaran ayam berformalin dan daging ayam busuk juga bisa terdeteksi di lima pasar lain di Kota Bogor.

Ia melanjutkan, sidak ini dilakukan semata-mata untuk mengantisipasi peredaran daging berformalin dan tak layak konsumsi di Kota Bogor menjelang Idul Fitri. “Menjelang Lebaran, biasanya konsumsi daging sapi dan ayam meningkat. Kondisi ini biasanya dimanfaatkan pedagang nakal untuk menjual daging sapi dan ayam seadanya (tidak layak konsumsi, red),” imbuhnya.

Mantan Kabid Pangan Disnakan Kota Bogor ini menjelaskan, pedagang daging yang nakal biasanya berdagang di tempat yang penerangannya kurang dan pada jam-jam tertentu, yakni dini hari. Dengan penerangan yang kurang, pembeli tak bisa cermat meneliti daging atau ayam yang mereka beli. Parahnya, sebagian besar konsumen pedagang nakal ini adalah pedagang eceran yang sering berjualan keliling ke perumahan warga.

BOGOR- Tim gabungan dari Dinas Pertanian, Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (BPMPP) serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News