Ratusan Mahasiswa Papua Tinggalkan Kuliah Karena Mengaku Diintimidasi
"Harapan kami pulang sesuai perkembangan yang kami ikuti dari Manado. Saya pulang ya tujuannya untuk dukung Papua Merdeka," katanya.
MRP siapkan langkah penanganan
Kepulangan pelajar dan mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di luar Papua ini dikonfirmasi ketua Majelis Rakyat Papua (MRP), Timotius Murib.
"Sudah lebih dari 200 mahasiswa yang kembali atas biaya sendiri. Tapi mahasiswa yang pulang ini dapat ancaman berupa apa, terornya seperti apa, kami belum klarifikasi," ujar Timotius seperti diberitakan Kompas.com.
Timotius mengatakan MRP bersama Pemerintah Provinsi dan DPRP tengah berkomunikasi dengan empat perguruan tinggi di Papua untuk menampung mahasiswa yang memilih pulang pasca kerusuhan.
Sementara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dalam pernyataannya yang dikutip portal berita lokal Jubi.co.id mengklaim, terhitung sejak akhir Agustus hingga tanggal 5 September 2019, sudah lebih dari 1.000 mahasiswa Papua yang kembali.
Jumlah itu, menurut AMP, masih akan bertambah sehingga elemen masyarakat Papua diminta membuka posko untuk melayani mereka.
AMP merupakan salah satu organisasi yang dituding polisi ikut "bermain" dalam kerusuhan di Papua beberapa waktu lalu.
Pencabutan paspor Veronica Koman
Photo: Veronica Koman sudah ditetapkan sebagai tersangka aksi provokasi di Asrama Papua, Surabaya, Jawa Timur pada (4/9/2019) yang memicu kerusuhan massa di sejumlah kota di Papua. (Twitter: Veronica)
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata