Ratusan Muslim Berlindung di Kuil
Buntut Konflik Komunal Myanmar
Jumat, 31 Mei 2013 – 07:41 WIB

Ratusan Muslim Berlindung di Kuil
LASHIO - Kota Lashio yang terletak di Negara Bagian Shan, Myanmar, mulai kembali tenang. Dua hari pascakonflik komunal yang mengakibatkan sebuah masjid dan sebuah panti asuhan Islam hangus serta ratusan warga muslim kabur, kondisi keamanan di kota berpenduduk 130.000 jiwa itu mulai pulih.
Kemarin (30/5) sejumlah serdadu tampak berjaga di beberapa sudut kota. Sebagian lain berpatroli di kota terbesar Shan tersebut. Pemerintah memang sengaja mengerahkan tentara dalam jumlah besar untuk mengamankan Lashio. Terutama, untuk melucuti ''senjata'' warga sipil yang sejak Selasa (28/5) saling serang dengan pisau, kapak, dan pentungan.
Baca Juga:
''Dua hari terakhir, ada sekelompok pria yang berkeliling kota dengan sepeda motor sambil mengacung-acungkan pisau dan pentungan. Tapi, hari ini (kemarin), aksi seperti itu tidak ada lagi,'' kata Nang Hsai Li Kham, salah seorang pejabat departemen informasi setempat. Dia menyatakan bahwa kondisi Lashio sudah jauh lebih aman.
Kendati demikian, sekitar 300 penduduk muslim masih memilih bertahan di kuil yang dijaga ketat polisi dan serdadu Myanmar. Itu dilakukan karena mereka masih trauma dengan insiden yang merenggut satu nyawa dan menyebabkan belasan orang terluka itu. ''Mereka menyerang setiap pria muslim yang mereka temui,'' kata Win Ko, seorang pedagang sayur, yang memilih berlindung di kuil bersama tiga anaknya.
LASHIO - Kota Lashio yang terletak di Negara Bagian Shan, Myanmar, mulai kembali tenang. Dua hari pascakonflik komunal yang mengakibatkan sebuah
BERITA TERKAIT
- Listrik Padam di Seantero Spanyol & Portugal, Penyebabnya Masih Misteri
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Ledakan di Pelabuhan Iran, 8 Korban Tewas, 750 Terluka
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Konflik Kashmir: Ketika Air Jadi Senjata Geopolitik
- Dukung Prabowo, Gelora Bekali Sukarelawan untuk Bantu Warga Palestina