Ratusan Orang Tewas Dalam Ledakan Tambang di Turki
jpnn.com - SOMA--Sedikitnya 166 orang tewas dan ratusan lainnya terperangkap di bawah tanah setelah ledakan serta kebakaran melanda sebuah tambang batubara di Turki Barat. Hingga kini operasi penyelamatan terus dilakukan untuk menyelamatkan 787 penambang yang terjebak setelah peristiwa Selasa (13/5) kemarin. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.
Pemerintah Turki mengaku dalam upaya penyelamatan harus berpacu dengan waktu mengingat kondisi ekstrim yang dihadapi korban.
"Ratusan orang masih terperangkap di bawah tanah dan 80 dari mereka yang sudah diselamatkan terluka," kata Menteri Energi Taner Yildiz seperti dikutip channelnewwsasia, Rabu (14/5).
"Waktu tidak berpihak kepada kami dan kami khawatir jumlah korban akan meningkat," lanjutnya.
Ledakan itu diyakini dipicu korsleting pada sebuah transformator listrik yang rusak. Ratusan orang berkumpul di sekitar lokasi ledakan saat penyelamat mengeluarkan pekerja yang terluka dan berjuang untuk bernapas karena banyaknya debu.
Petugas pemadam kebakaran mencoba untuk memompa udara bersih ke dalam poros tambang bagi mereka yang terjebak sekitar dua kilometer di bawah permukaan tanah.
Perusahaan pertambangan Soma Komur menyatakan runtuhnya tambang sebagai kecelakaan tragis. "Sayangnya, beberapa pekerja kami telah kehilangan nyawa dalam kecelakaan tragis ini," ungkap sumber perusahaan.
Kementerian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Turki mengatakan tambang itu terakhir kali diinspeksi pada 17 Maret dan mematuhi peraturan keselamatan. Hal ini bertentangan dengan pernyataan pekerja yang mengaku tidak terlindungi ketika melakukan aktivitasnya.
SOMA--Sedikitnya 166 orang tewas dan ratusan lainnya terperangkap di bawah tanah setelah ledakan serta kebakaran melanda sebuah tambang batubara
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan