Ratusan Pekerja Bangunan China Mogok di Tasmania Karena Gaji Belum Dibayar
"Jelas akan terjadi penundaan, para pekerja lokal yang mendapat bayaran yang tepat sesuai kesepakatan di Australia tetap bekerja, sementara pekerja asal China sudah berhenti sampai masalah mereka diselesaikan." katanya.
Masih belum jelas berapa lama para pekerja asal China tersebut akan berhenti bekerja, yang bisa menghambat penyelesaian pembangunan proyek bernilai $ 689 juta tersebut.
"Pekerja yang didatangkan oleh perusahaan asal Victoria ini bisa saja kemudian berhenti, dan kemudian kita menghadapi masalah tidak ada tenaga yang cukup untuk bekerja menyelesaikan proyek."
"Setelah masalahnya selesai, tentu saja mereka bisa kembali bekerja, entah itu sehari, seminggu atau sebulan."
Harkins juga mengatakan bahwa para pekerja asal China tersebut juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan akomodasi jangka panjang di Hobart.
"Mereka selama ini tinggal di rumah sewaan, dan tampaknya rumah sewaan itu tidak lagi bisa ditempati, jadi ini masalah lainnya yang harus diselesaikan mereka." kata Harkins.
Saat ini di negara bagian Tasmania terjadi krisis rumah sewaan, dengan rumah yang tersedia untuk disewa berkurang.
Seorang juru bicara John Holland, perusahaan kontraktor yang menangani pembangunan kembali RS Royal Hobart sudah mengeluarkan pernyataan.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025