Ratusan Pelajar di Batam jadi Napi dan Tahanan
Kamis, 06 September 2012 – 03:49 WIB
Menurutnya, dinas pendidikan sudah membuka paket pendidikan di Lapas atau di Rutan sesuai dengan tingkatannya yakni paket A, B, dan C. Program ini sudah berjalan selama dua tahun terakhir. Sementara ijazah yang akan didapatkan pelajar narapidana ini berfungsi sama dengan ijazah di pendidikan formal.
"Kalau bisa saya bilang, hanya tempatnya saja yang berbeda. Kalau memang si anak itu dinyatakan lulus di lapas maka akan berhak mendapatkan ijazah dan fungsinya itu sama dengan anak didik yang sekolah di luar Lapas," kata Muslim.
Menanggapi banyaknya anak sekolah yang tergabung dalam geng motor dan yang terlibat dalam aksi pencurian bermotor, Muslim Bidin mengatakan hal tersebut adalah tanggung jawab bersama. Ia meminta semua pihak ikut untuk membangun budi pekerti anak didik sehingga menghindari perbuatan kriminal yang justru akan mengancam masa depan anak sendiri.
Muslim meyakini kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tua menjadi penyebab banyaknya anak-anak sekolah yang tergabung dalam sebuah kelompok yang kerap berbuat anarkis dan kriminal. Padahal pihak sekolah sendiri, lanjut Muslim, sudah memberikan program pelejaran budi pekerti yang berfungsi untuk membangun mental anak didik.
BATAM - Lebih dari 100 pelajar di Batam, saat ini terbelit masalah hukum dan harus mendekam di balik dinginnya jeruji besi penjara. Mereka
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB