Ratusan Pemuka Agama Islam dan Kristen di Indonesia Meninggal Saat Pandemi COVID-19
Kamis, 29 Juli 2021 – 12:03 WIB

Pondok Pesantren Krapyak mengadakan doa bersama bertepatan 100 hari meninggalnya Ibu Hanifah Ali karena COVID-19. (Foto: Supplied)
"Baru sekitar November 2020, orang bisa lagi ke gereja, tapi dibatasi hanya sekitar seperlima dari kapasitas biasa .dan orang tua serta anak-anak dilarang datang."
"Ini jadi soal ketika gereja sudah dibuka lagi. Banyak orang muda enggan balik ke gereja," katanya.
Dampak finansial menurutnya juga sudah dirasakan gereja.
"Karena orang tidak ke gereja, otomatis pendapatan gereja dari kolekte turun drastis."
"Selain itu karya gereja seperti rumah retret juga kelimpungan karena orang tidak berani atau tidak bisa datang.
"Biaya pemeliharaan bangunan gereja/rumah retret, biaya pegawai semuanya tetap tapi pemasukan turun," ujarnya.
Lebih dari 700 ulama dan lebih dari 200 pekerja gereja di Indonesia meninggal di tengah pandemi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo