Ratusan Penjahat di Australia Ditangkap Setelah Pergerakannya Diikuti Lewat Aplikasi
Polisi di Australia mengatakan mereka telah menahan lebih dari 200 anggota mafia dan juga gembong penjahat motorgede (moge) dalam operasi terbesar yang pernah dilakukan.
Sebagai bagian dari kerjasama selama tiga tahun antara Kepolisian Federal Australia (AFP) dan Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat, pihak berwenang mengatakan para penjahat ini berhasil diperangkap untuk menggunakan aplikasi pesan yang dibuat oleh polisi.
Aplikasi pesan itu dikenal dengan nama ANOM, digunakan oleh kelompok kriminal terorganisir di seluruh dunia untuk melakukan eksekusi, mengimpor narkoba dalam jumlah besar dan juga pencucian uang.
Pihak berwenang mengatakan mereka bisa membaca sampai sekitar 25 juta pembicaraan yang ada.
Polisi mengatakan mereka menemukan adanya 21 rencana pembunuhan, menyita lebih dari 3 ton narkoba dan $AUD 45 juta aset dalam bentuk uang dan lainnya.
Menurut AFP operasi ini berhasil mencegah adanya penembakan massal di kawasan pemukiman di Australia dimana senjata mesin akan digunakan dalam penembakan di sebuah kafe.
Sebuah keluarga yang beranggotakan lima orang juga menjadi sasaran oleh kelompok kriminal.
Hari Senin malam, lebih dari 300 surat izin penggerebekan dilakukan di seluruh Australia, dengan operasi serupa dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa.
Lebih dari 200 anggota mafia dan juga gembong penjahat motor gede ditangkap di Australia dalam operasi terbesar yang pernah dilakukan
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi