Ratusan Penumpang Kapal Emosi, Geruduk Ruang Nakhoda
Setelah berhasil masuk ruang nakhoda, mereka menemui Mualim dan petugas kapal untuk meminta penjelasan. Meski telah diberikan keterangan, penumpang yang terlanjur kecewa tetap tak mau tahu.
”Kami ini penumpang, naik kapal enggak gratis. Kami bayar. Harusnya pelayanannya tidak seperti ini,” tegas salah satu penumpang lainnya melalui sambungan telepon pada koran ini.
PT Dharma Lautan Utama (DLU) Sampit ketika dikonfirmasi mengatakan, kapal memang telat bersandar lantaran menunggu giliran. Manajer PT DLU Cabang Sampit Hendrik Sugiharto menegaskan, Kapal Kirana III bukan terlambat sandar, tetapi karena menunggu antrean kapal berlabuh.
”Hal seperti itu sudah biasa dan sering terjadi pada musim puncak arus mudik. Apalagi di pelabuhan besar sekelas Surabaya,” katanya.
Jimmy, petugas PT DLU Sampit menambahkan, meski kapal molor berlabuh, pihaknya telah memberikan kompensasi berupa hidangan berbuka kepada penumpang.
”Iya, memang benar terjadi kisruh. Tapi itu karena menunggu giliran saja. Kami juga memberikan makanan sebagai kompensasi,” ujarnya.
Kapal tersebut baru bersandar sekitar pukul 19.15 WIB dan penumpang diturunkan sekitar pukul 19.28 WIB.
Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kabupaten Kotim Toto Sukarno mengatakan, kapal menunggu giliran sandar merupakan hal yang biasa terjadi. Sebab, hal itu dilakukan agar tak terjadi tabrakan antarkapal.
Kapal KM Kirana III yang berangkat dari Sampit menuju Surabaya terlambat bersandar, ratusan penumpang emosi menggeruduk ruang nakhoda.
- Antusiasme Mudik Gratis Tinggi, Pemprov Jateng Upayakan Tambah Kuota di Idulfitri 2025
- Kapal Tenggelam di Tapanuli Tengah, 12 Penumpang Dievakuasi Tim SAR Gabungan
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024
- Penumpang Terjatuh dari KMP Reinna, Tim SAR Gabungan Bergerak
- Produk UMKM Binaan Pertamina jadi Incaran Pemudik Saat Libur Lebaran
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen