Ratusan Perawat dan Bidan Gelar Demo, Ini Tuntutannya
Namun, saat hearing berlangsung, tiba-tiba terjadi kericuhan. Salah satu keluarga pasien bernama Rizki semprot massa aksi. “Kalau datang di rumah sakit hanya demo, lebih baik pulang saja. Akibat kalian demo kami tidak bisa mengurus surat rujukan,” semprot Rizki.
Tidak terima dengan perkataa Rizki, pendemo langsung naik pitam dan menarik Rizki. Pendemo pun mengamuk. “Kami juga manusia yang butuh makan,” kata salah satu massa aksi.
Beruntung pihak polisi langsung mengamankan Rizki dan meredam massa aksi yang sedang naik pitam. Aksi pun berlanjut hingga pukul Para pendemo pun akhirnya.
Aksi kembali berlanjut hingga pukul 12.00 WIT. Pendemo pun akhirnya membubarkan diri secara tertib saat pihak manajemen rumah sakit menyatakan akan menyampaikan tuntutan pendemo ke Sekretaris Provinsi (Sekprov) Malut.
Dirut dr. Syamsul Bahri, saat dikonfirmasi mengaku akan berkoordinasi dengan Setda Provinsi untuk menyelesaikan masalah ini. ”Memang hak para medis belum dibayar. Sekarang kita masih berkoordinasi dengan sekretariat daerah dan biro keuangan. Nanti, hasilnya seperti apa akan kami sampaikan kepada mereka,” katanya.(JPG/cr-03/jfr/fri/jpnn)
TERNATE - Karyawan RSUD Chasan Boesorie kembali menuntut Pemprov Maluku Utara membayar jasa medis dengan cara menggelar aksi di areal parkiran Rumah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gadis Asal Tasikmalaya yang Hilang Ditemukan di Brebes, Begini Ceritanya
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran