Ratusan Perempuan IS Dibebaskan Dari Kamp Pengungsi al-Hawl Suriah
. (ABC News)
Seorang wanita lain, Um Anas, mengatakan bahwa ia akan pulang ke Raqqa — kota yang pernah menjadi ibukota IS.
Saya bersyukur bisa pulang dan sekarang bisa mengurus diri sendiri. Kami senang bisa keluar dari al-Hawl," katanya.
"Kami hidup di sebuah rawa, di mana kami merasa haus, lapar, buruk sekali kondisinya."
Pembebasan kemarin ini tampaknya merupakan gelombang pertama pembebasan pengungsi dari al-Hawl yang akan diteruskan di minggu-minggu mendatang.
Kamp pengungsi itu sekarang menampung sekitar 73 ribu orang termasuk paling sedikit 20 warga Australia.
Photo: Tahap pertama yang sudah dibebaskan adalah 800 perempuan dan anak-anak. (ABC News)
Salah satu pejabat yang menangani pembebasan ini, Faroq al Mashee, mengatakan ia memiliki harapan tinggi terhadap para perempuan yang dibebaskan yang sekarang tinggal di kawasan Suriah yang dikuasai oleh kelompok Kurdi.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat