Ratusan Perusahaan di DKI Kena Segel, Sahroni Berkomentar Begini
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mendukung ketegasan Polda Metro Jaya bersama Pemprov DKI. Jakarta yang telah menyegel ratusan perusahaan bandel saat pelaksanaan PPKM Darurat.
Sahroni menilai penyegelan perusahaan pelanggar PPKM Darurat itu bentuk kesigapan Kapolda Irjen Fadil Imran dan Gubernur Anies Baswedan beserta jajaran dalam menindak pelanggar protokol kesehatan.
Anggota DPR RI asal DKI Jakarta itu juga mengapresiasi aksi Kapolda Metro Jaya dan Gubernur Anies yang telah melakukan sidak ke banyak perusahaan nakal begitu PPKM Darurat diberlakukan.
"Terbukti, sejauh ini sudah ada sekitar 103 perusahaan yang disegel. Ini menunjukkan bahwa keduanya sangat tanggap dan tidak pandang bulu dalam menegakkan aturan,” ujar Ahmad Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/7).
Ratusan perusahaan itu disegel lantaran terbukti melanggar aturan PPKM Darurat.
Di antaranya tetap beroperasi meskipun bukan termasuk kategori perusahaan yang esensial dan kritikal.
Menurut Sahroni, komitmen seperti itu sangat diperlukan mengingat kasus Covid-19 di ibu kota yang makin parah.
Dalam kondisi sekarang ini, dia menilai tidak boleh ada lagi yang bermain-main dengan aturan. Harus ada langkah tegas agar warga maupun perusahaan kapok dan tidak berani melanggar.
"Ini juga bagus karena menunjukkan bahwa pemerintah tegas tidak hanya ke UKM, namun juga ke bisnis besar," ucap politikus Partai NasDem itu.
Ratusan perusahaan pelanggar aturan PPKM Darurat disegel polisi bersama Pemprov DKI Jakarta.
- ASN Komdigi Terlibat Judi Online Sudah Teridentifikasi Lama, tetapi Budi Arie Cuek Saja
- Minta Polisi Cek HP Pegawai Komdigi Pelindung Situs Judi Online, Sahroni: Bongkar Jaringannya!
- Dukung Langkah Prabowo Selamatkan Sritex, Komisi VII DPR Bakal Lakukan Ini
- Bupati Konsel yang Copot Camat Baito Pembela Guru Supriyani Bisa Dipidana, Ini Serius!
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah