Ratusan Prodi dan Perguruan Tinggi Belum Terakreditasi
jpnn.com, SURABAYA - Di tengah moratorium pendirian universitas saat ini masih banyak usul pendirian perguruan tinggi.
Meski begitu, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VII mengajak penyelenggara atau yayasan untuk berkomitmen terhadap pentingnya akreditasi.
Sebab, tidak sedikit perguruan tinggi maupun program studi (prodi) yang belum terakreditasi di Jatim.
Sekretaris LLDikti Wilayah VI Jatim Widyo Winarso mengatakan, usul pendirian perguruan tinggi memang cukup banyak.
Tahun ini, ungkap dia, ada tujuh perguruan tinggi baru. Lokasinya bersebar di berbagai wilayah di Jatim.
Di antaranya, Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Madura.
Rata-rata perguruan tinggi baru itu berbentuk institut. Di antaranya, Institut Teknologi Telkom Surabaya serta Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITS NU) Kabupaten Pasuruan.
Menurut Widyo, pendirian perguruan tinggi baru tersebut memang untuk memenuhi kebutuhan di bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM).
Jika perguruan tinggi atau prodi tidak terakreditasi maka mahasiswa tidak bisa lulus.
- Dies Natalis ke-65, Untar Luncurkan Prodi Baru Perkuat Langkah Menuju Universitas Kelas Dunia
- Universitas Terbuka Raih Akreditasi A, Konsisten Menjaga Kualitas Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
- 25 PTN Jadi Penyelenggara SMMPTN-Barat 2024, Ada 750 Prodi Pilihan Bagi Calon Mahasiswa
- UT Siap Buka 4 Prodi Baru di 2024, Kurikulum Berubah
- Mahasiswa Prodi Administrasi RS UI Gelar Penyuluhan Kesehatan di Kampung Pemulung Pancoran
- SMMPTN-Barat 2023: Pendaftaran Dimulai 8 Mei, Bebas Pilih Prodi