Ratusan Ribu Siswa Telantar, Pemerintah Mau Tanggung Jawab?
jpnn.com, JAKARTA - Aksi mogok mengajar mulai mewabah ke daerah-daerah. Sebut saja Kabupaten Garut, Karawang, Blora, Banyuwangi, dan lainnya.
Akibat mogok ini berimbas pada siswa. Diperkirakan ratusan ribu siswa telantar karena tidak ada guru. Bukan hanya SD, guru honorer SMP dan SMA pun ramai-ramai mogok.
"Wahai presiden dan menPAN-RB, lihatlah reaksi di lapangan sudah mulai. Murid-murid sudah tidak mau masuk ruangan karena ditinggal gurunyq mogok," kata Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih yang dihubungi JPNN, Selasa (18/9).
Pemerintah, lanjutnya, jangan hanya anggap remeh aksi-aksi honorer yang terjadi di daerah. Jika dibiarkan terus menerus pasti lambat laun akan menyebar ke seluruh Indonesia.
Aksi ini menurut Titi akan menjadi bola salju bagi pemerintah. Dari kecil kemudian bergerak terus hingga membesar.
"Pemerintah jangan diam, berikan solusi yang nyata. Kami berjuang karena kalian tidak adil," seru Titik.
Dia menambahkan, pendidikan para generasi bangsa akan terhambat jika aksi tersebut terus terjadi.
"Apa pemerintah bisa bertanggung jawab atas situasi ini yang akan semakin parah?," cetusnya. (esy/jpnn)
Guru honorer K2 yang kecewa tak dapat bagian diangkat CPNS melakukan mogok mengajar.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Pemda Harus Segera Lunasi Gaji PPPK
- Perkembangan Terbaru soal Guru PPPK Mogok Mengajar, Ada Kabar Baik
- Gawat, Para Guru PPPK Mulai Mogok Mengajar, Ketum PTKNI: Kemendikbudristek Jangan Diam
- Guru Kontrak Teluk Bintuni Mengakhiri Aksi Mogok
- Gaji belum Dibayar, Guru Kontrak Mogok Mengajar
- Ratusan Ribu Guru Agama Ancam Mogok Mengajar Mulai Akhir Maret