Ratusan Ribu Terancam Kelaparan
Loyalis Kadhafi Persulit Bantuan Masuk
Jumat, 25 Maret 2011 – 06:24 WIB

Foto: REUTERS/Edgard Garrido
Kesulitan lain adalah tak adanya koordinasi antara koalisi dan pemberontak yang secara legal memang tak diizinkan PBB. Hueber sempat keceplosan menyebutkan adanya koordinasi itu, tapi buru-buru dianulir. "Kami justru punya jalur komunikasi langsung dengan rezim Kadhafi. Kami selalu meminta pasukan mereka keluar dari wilayah sipil, tapi selalu tak ditanggapi," ujarnya sebagaimana dikutip The Guardian.
Yang pasti, Hueber dan seluruh anggota koalisi mengakui, merontokkan rezim Kadhafi tak mungkin dilakukan hanya dalam hitungan hari. "Mungkin hitungan bulan," kata Alain Juppe, menteri luar negeri Prancis, sebagaimana dilansir AFP. (c5/ttg)
MISRATA - Pasukan koalisi terus menyerang, loyalis Muammar Kadhafi terus melawan. Buntut konflik bersenjata yang sulit diprediksi kapan berakhir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar
- Info Terbaru Gempa Myanmar, Jumlah Korban dan yang Hilang
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644