Ratusan Ribu Warga Akan Ikut Pemilu Australia, tetapi Masih Banyak yang Perlu Bimbingan
Ini adalah pengalaman perdana bagi Natalia Nuyerepon yang baru beberapa bulan menjadi warganegara Australia memilih kandidat pemerintah federal Australia.
Sejak beberapa hari terakhir, Natalia telah mempelajari sistem Pemilihan Umum di Australia hingga akhirnya menentukan pilihannya awal minggu ini.
"Ternyata tidak sesulit itu," kata Natalia yang berasal dari Jawa Timur.
Perempuan yang tinggal di Werribee, negara bagian Victoria di Australia tersebut memilih lebih awal dengan mengirimkan kartu pos berisi kandidat pilihannya.
Ini karena pada di hari pemilihan yang jatuh pada tanggal 21 Mei, Natalia masih akan sedang merayakan Lebaran di Indonesia.
Natalia mengatakan memilih kandidat yang mementingkan kesejahteraan warganya, termasuk mereka dengan pendapatan menengah.
"Kandidat yang saya pilih memastikan bahwa orang-orang bisa hidup sejahtera," katanya.
"Ini berarti kalau misalnya suatu hari kami mau membeli rumah, prosesnya juga akan baik."
Pemilihan Umum di Australia sudah mulai dekat, namun beberapa warganegara berlatar belakang migran yang baru pertama kali akan memilih masih bingung dengan sistemnya dan siapa yang akan dipilih
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki
- Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter