Ratusan Ribu Warga Akan Ikut Pemilu Australia, tetapi Masih Banyak yang Perlu Bimbingan

Ratusan Ribu Warga Akan Ikut Pemilu Australia, tetapi Masih Banyak yang Perlu Bimbingan
Natalia Nuyerepon menerima informasi tentang cara memilih dan mengakses sumber daya lain dari seorang teman yang telah menjadi warga negara untuk sementara waktu. (Supplied: Natalia Nuyerepon)

Kini sudah menjadi warganegara Australia, Trisha sibuk mempelajari politik Australia dan merasa "kewalahan".

"Saya tidak besar di Australia dan mendengarkan partai politik yang berbeda, jadi saya tidak begitu tahu apa sejarahnya," katanya.

"Jadi banyak penelitian, banyak usaha untuk memahami dan menguraikan melalui kebijakan, banyak PR yang harus dikerjakan"

Trisha mengatakan seorang teman menyarankan mendengarkan pidato APBN Australia untuk membantu proses belajarnya tapi ini justru membuatnya mengantuk.

"Saya benar-benar berharap ada toko serba ada untuk migran muda atau bahkan pemilih pemula … yang memberi penjelasan yang sangat mudah dipahami tentang apa yang diperjuangkan masing-masing partai," katanya.

Ia telah mencoba "Vote Compass", dan merekomendasikannya bagi orang-orang yang masih kesulitan memutuskan siapa yang harus dipilih.

Bertanya ke suami

Bagi Natalia Zhukova, yang berimigrasi dari Ukraina dengan suaminya yang berkewarganegaraan Australia lima tahun lalu, isu geo-politik adalah yang menentukan suara pertamanya sebagai warga negara Australia.

"Dukungan untuk Ukraina dan pengungsi Ukraina sangat penting," kata Zhukova.

Pemilihan Umum di Australia sudah mulai dekat, namun beberapa warganegara berlatar belakang migran yang baru pertama kali akan memilih masih bingung dengan sistemnya dan siapa yang akan dipilih

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News