Ratusan Ribu Warga Akan Ikut Pemilu Australia, tetapi Masih Banyak yang Perlu Bimbingan
Tidak seperti Australia, pemungutan suara bersifat sukarela di Ukraina dan tidak ada sistem preferensi, jadi Zhukova telah berbicara dengan suaminya untuk memahami proses pemilihan di Australia.
"Suami saya sangat mendukung, jadi masalah apa pun bisa saya tanyakan padanya," katanya.
Sementara itu, Yitin Han, yang telah bermigrasi dari Tiongkok, berbicara dengan rekan-rekannya telah membantunya mengatasi "kebingungan" tentang pemungutan suara.
"Saya tidak tahu apa yang saya lakukan, saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Han.
Dokter junior berusia 26 tahun, yang saat ini magang di Horsham, kawasan Victoria tersebut telah mulai belajar tentang sistem pemilihan Australia dari rekan-rekannya di rumah sakit.
Namun, dia mengatakan dia masih "sama sekali tidak paham" tentang proses pemungutan suara yang tepat untuknya.
Han mengatakan ia juga bingung tentang di mana ia harus memilih.
"Saya tidak tahu apakah saya termasuk di mana saya biasanya tinggal, atau di mana saya tinggal saat ini," katanya.
Pemilihan Umum di Australia sudah mulai dekat, namun beberapa warganegara berlatar belakang migran yang baru pertama kali akan memilih masih bingung dengan sistemnya dan siapa yang akan dipilih
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata