Ratusan Ribu Warga Akan Ikut Pemilu Australia, tetapi Masih Banyak yang Perlu Bimbingan

Ratusan Ribu Warga Akan Ikut Pemilu Australia, tetapi Masih Banyak yang Perlu Bimbingan
Natalia Nuyerepon menerima informasi tentang cara memilih dan mengakses sumber daya lain dari seorang teman yang telah menjadi warga negara untuk sementara waktu. (Supplied: Natalia Nuyerepon)

Tidak seperti Australia, pemungutan suara bersifat sukarela di Ukraina dan tidak ada sistem preferensi, jadi Zhukova telah berbicara dengan suaminya untuk memahami proses pemilihan di Australia.

"Suami saya sangat mendukung, jadi masalah apa pun bisa saya tanyakan padanya," katanya.

Sementara itu, Yitin Han, yang telah bermigrasi dari Tiongkok, berbicara dengan rekan-rekannya telah membantunya mengatasi "kebingungan" tentang pemungutan suara.

"Saya tidak tahu apa yang saya lakukan, saya tidak tahu harus berbuat apa," kata Han.

Dokter junior berusia 26 tahun, yang saat ini magang di Horsham, kawasan Victoria tersebut telah mulai belajar tentang sistem pemilihan Australia dari rekan-rekannya di rumah sakit.

Namun, dia mengatakan dia masih "sama sekali tidak paham" tentang proses pemungutan suara yang tepat untuknya.

Han mengatakan ia juga bingung tentang di mana ia harus memilih.

"Saya tidak tahu apakah saya termasuk di mana saya biasanya tinggal, atau di mana saya tinggal saat ini," katanya.

Pemilihan Umum di Australia sudah mulai dekat, namun beberapa warganegara berlatar belakang migran yang baru pertama kali akan memilih masih bingung dengan sistemnya dan siapa yang akan dipilih

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News