Ratusan Ribu Warga Belum Masuk DPT untuk Pemilu
jpnn.com, SURABAYA - Saat ini masih ada ratusan ribu warga yang belum tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT). Padahal, pemilihan umum (pemilu) bakal diadakan serentak pada April 2019.
Jika kelewatan, warga tersebut bakal kehilangan hak pilihnya pada pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg).
KPU mengadakan Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) sejak 7 Oktober lalu. Posko-posko didirikan di lima titik keramaian.
Gerakan tersebut diselenggarakan kembali di Kebun Bibit Bratang, Jalan KH Mas Mansyur, Taman Kunang-Kunang, Taman Bungkul, dan Taman Cahaya.
Dari GMHP kemarin, diketahui ada 12 orang yang ternyata belum masuk DPT. Dalam GMHP sebelumnya, jumlahnya hanya 11 orang.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono menilai cara tersebut tidak efektif. Menurut dia, pendataan DPT bakal lebih optimal dengan terjun langsung ke rumah-rumah.
''Libatkan RT/RW. Terutama RT yang tahu kondisi warganya,'' jelas Awi, sapaan akrab Adi, kemarin.
Ada ratusan ribu warga yang belum masuk DPT. Sebanyak 120 ribu warga belum melakukan perekaman e-KTP.
Jika belum terdaftar DPT maka warga akan bakal kehilangan hak pilihnya pada pilpres dan pileg.
- Dari 442 Warga Binaan Rutan Tanjungpinang, 162 Orang Masuk DPT Pilkada di Kepri
- Simulasi Pemungutan Suara Libatkan Pemilih yang Terdaftar
- 40 Persen DPT Pemilih Pemula, Sosialisasi Harus Lebih Gencar
- Segera Gelar PSU di 31 TPS, KPU Riau Verifikasi Faktual DPT
- DPK Membeludak Nyaris Lima Kali Lipat Melebihi DPT
- Ribuan WNI di Belanda Sudah Mencoblos, Hasilnya Tunggu Hitung Resmi 14 Februari