Ratusan Santri dan Kyai Ngamuk di Lahan Mayora Grup, Satu Mobil Dirusak

Ratusan Santri dan Kyai Ngamuk di Lahan Mayora Grup, Satu Mobil Dirusak
Ratusan santri duduki lahan milik PT Tirta Presindo Jaya (TJP). Foto : Banten Pos

"Di sini ada enam mata air yang tertutup karena diuruk. Akibatnya suplai air ke masyarakat jadi kurang malah jadi kering," ujarnya.

Menurutnya, warga sempat merasa senang ketika Pemkab Pandeglang mencabut izin investasi perusahaan, mengingat sebagian lahannya masuk ke wilayah Pandeglang. Tetapi belakangan perusahaan kembali menggelar aktivitas dengan membuat pagar.

"Ini ada aktivitas lagi makannya kami datangi lagi, selain itu malamnnya ada yang menantang kami entah itu dari perusahaan atau warga yang sehingga massa sekarang jadi panas," katanya.

Dia menegaskan, apa yang ditunjukan para santri dan kyai dengan menduduki lahan perusahaan adalah bentuk kesungguhan mengenai penolakannya. Jika pihak perusahaan tidak merespon aksi tersebut, maka dirinya menjamin akan ada aksi yang lebih besar lagi.

"Penolakan kami bukan main-main, buktinya sekarang kami bisa duduki lahan perusahaan. Kalau masih ngeyel mungkin kami bisa berbuat lebih dari ini. Pokoknya kami menolak ada pembangunan di lahan ini mau itu pabrik mau itu gudang," ungkapnya.

Setelah puas melakukan aksi sekitar pukul 10.30 WIB akhirnya massa membubarkan diri secara tertib didampingi aparat Polres Serang dan Pandeglang.

Kapolres Serang AKBP, Nunung Syaifuddin mengatakan, agar polemik tidak berkepanjangan pihaknya akan mencoba menggelar mediasi dengan kedua belah pihak. "Tuntutan warga akan kami akomodasi tapi yang berhak menentukan sikap kepolisian adalah negara. Beri kami waktu untuk menyelesaikan masalah ini dengan memediasi kedua belah pihak," tuturnya.(DWA/IGO/dil/jpnn)

SERANG - Ratusan santri dan kyai asal Kecamatan Baros melakukan pengerusakan terhadap sebuah mobil yang diduga milik karyawan PT Tirta Presindo Jaya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News