Ratusan Sarang Lebah di NT Diracun

Nathan Woods mengatakan dirinya tidak hanya kehilangan ribuan lebah, tapi dia juga harus menghancurkan madu dan bingkai-bingkai di dalam sarang yang disemprot.
"Kami akan membawa semua sarangnya ke rumah, menumpahkan seluruh bingkainya dan membakarnya, bersama dengan semua madu di dalamnya karena kami tidak dapat menggunakannya," katanya.
"Kotak-kotaknya bisa kami selamatkan, kami bisa mencuci mereka, mensterilkan dan mengecatnya kembali, tapi bahan-bahan di dalamnya sama sekali tidak bisa diselamatkan.”
"Untuk meminta seseorang datang dan melakukan ini pada 120 sarang, akan memakan waktu cukup lama untuk mengembalikan sarang itu dan biayanya cukup besar."

ABC Rural: Daniel Fitzgerald
Nathan Woods tidak habis pikir memahami alasan mengapa seseorang membunuh ribuan lebah.
"Satu-satunya alasan yang bisa saya pahami adalah ini perbuatan vandalisme. Saya rasa, seseorang mengira perbuatan ini lucu,” katanya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia