Ratusan Takmir Gelar Deklarasi, Haramkan Kampanye di Masjid

Ratusan Takmir Gelar Deklarasi, Haramkan Kampanye di Masjid
Umat Islam sedang menggelar salat berjemaah di sebuah masjid di kawasan Cipinang, Jakarta Timur. Foto: Desynta Nuraini/JawaPos.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan takmir masjid se-Jabodetabek menggelar deklarasi 'Cegah Politisasi Masjid' di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (15/3). Deklarasi ini mengharamkan masjid dijadikan tempat kampanye dalam bentuk apa pun.

Pengasuh Pondok Pesantren Soko Tunggal Semarang Gus Nuril Arifin mengatakan, sejauh ini modus kampanye menggunakan masjid sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Karena itu, dia meminta takmir dan jemaah masjid menolak kepentingan politik apa pun masuk dalam masjid.

"Mari belajar dewasa, bersikap patriot hilangkan ego. Ketika politik, pilkada dan pilpres berjalan, maka masuklah ke masjid dan tenangkan hatimu. Masjid untuk tentramin hati, bukan bakar setan dalam tubuh kita," kata Gus Nuril kepada jemaah.

Mantan Panglima Pasukan Berani Mati Gus Dur itu juga mengingatkan banyaknya praktek politik praktis berkedok salat subuh berjemaah. Dia menyampaikan pihak masjid boleh menolak hal tersebut.

"Ke masjid itu mau ketemu Allah, apa ketemu calon gubernur atau calon presiden," sindir Gus Nuril.

Sementara itu perwakilan Takmir Masjid se-Jabodetabek Ustaz Khudori mengatakan, masjid adalah sarana untuk mempersatukan umat. Dia khawatir politik praktis justru menjadi sarana memecah belah umat dan memperuncing perbedaan.

Khudori juga mengingatkan kepada pemuka agama untuk kembali menjadikan masjid sebagai media menyampaikan dakwah secara sejuk dan damai. Ajaran tersebut, kata dia, yang menerima perbedaan dan toleransi.

"Cegah masuknya hhotib dan penceramah yang berpaham radikal, takfiri, ujaran kebencian, intoleran dan anti-Pancasila," kata dia.

Ratusan takmir masjid se-Jabodetabek menggelar deklarasi yang mengharamkan kampanye politik dalam bentuk apa pun di masjid

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News