Ratusan Takmir Masjid Antusias Ikuti Sosialisasi Empar Pilar MPR
jpnn.com - SALATIGA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menjadi pembicara utama acara Sosialisasi Empat Pilar MPR yang digelar di Kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (24/11).
Sekitar 350 peserta antusias mengikuti paparan HNW – panggilan Hidayat Nur Wahid-, dengan memanfaatkan sesi tanya jawab untuk menyampaikan beragam persoalan kekinian.
Dalam paparannya, HNW menguraikan mengenai peran para ulama dalam sejarah perjuangaan heroik mempertahankan kemerdekaan.
Dia memberi contoh perlawanan rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan, pada 10 November 1945.
“Saat itu, para ulama seluruh Jawa dan Madura berkumpul, lantas mengeluarkan fatwa bahwa melawan penjajah merupakan fardu ain bagi rakyat Surabaya dan fardu khifayah bagi rakyat di daerah di luar Surabaya. Kiai Haji Hasyim Ashari juga mengeluarkan fatwa bahwa gugur di medan peperangan adalah mati sahid sebagai syuhada,” terang HNW menjelaskan mengenai peran ulama dalam menjaga kedaulatan NKRI.
Karena itu, lanjutnya, sikap para ulama terdahulu harus terus menjadi tauladan. Menjaga keutuhan NKRI merupakan keharusan. Ditegaskan juga, Pancasila adalah harga mati.
Nilai-nilai Pancasila, lanjutnya, harus terus ditanamkan kepada para generasi penerus bangsa, guna membendung ideologi asing.
“Sosialisasi Empat PIlar MPR ini penting agar semakin kokoh ideologi Pancasila untuk menghadapi persoalan-persoalan lokal, nasional, dan internasional.
SALATIGA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menjadi pembicara utama acara Sosialisasi Empat Pilar MPR yang digelar di Kota Salatiga, Jawa
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bea Cukai & Polda Sumut Temukan 30 Kg Sabu-sabu di Sampan Nelayan, Begini Kronologinya
- Mantan Menkominfo Budi Arie Adukan Tempo ke Dewan Pers