Ratusan Tentara dan Pejabat Kabur Setelah Diserang Taliban

jpnn.com, AFGHANISTAN - Sebanyak 46 tentara Afghanistan mencari perlindungan di Pakistan setelah kehilangan kendali atas posisi militer di seberang perbatasan menyusul kemajuan gerilyawan Taliban, kata tentara Pakistan pada Senin.
Ratusan tentara Afghanistan dan pejabat sipil telah melarikan diri ke negara tetangga Tajikistan, Iran, dan Pakistan dalam beberapa pekan terakhir setelah serangan Taliban di daerah perbatasan.
Komandan militer Afghanistan meminta perlindungan di penyeberangan perbatasan di Chitral di utara, kata tentara Pakistan dalam sebuah pernyataan.
Para tentara diberi jalan aman ke Pakistan pada Minggu malam (25/7) setelah izin dari pihak berwenang Afghanistan.
"Tentara Afghanistan telah diberi makanan, tempat tinggal, dan perawatan medis yang diperlukan sesuai norma militer yang ditetapkan," menurut pernyataan Pakistan.
Langkah itu dilakukan pada saat hubungan yang buruk antara tetangga. Afghanistan menarik diplomatnya dari Pakistan setelah penculikan singkat putri duta besar Afghanistan di Islamabad awal bulan ini.
Pejabat Afghanistan tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Taliban telah meningkatkan serangannya sejak Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada April bahwa mereka akan menarik pasukannya pada September, mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun.
Ratusan tentara Afghanistan dan pejabat sipil telah melarikan diri ke negara tetangga setelah serangan Taliban di daerah perbatasan.
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Mbak Onijah Nekat ke Luar Negeri demi Dinikahi Berondong, Ternyata Zonk
- Tersinggung Konten Siaran, Taliban Berangus Radio Khusus Perempuan Afghanistan
- Menimbang Peluang & Risiko Perang Dagang AS-China bagi Indonesia
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru