Ratusan Tentara Mengamuk di Papua

Komandan Yonif Sunat Uang Lauk Pauk

Ratusan Tentara Mengamuk di Papua
Foto: Cenderawasih Pos/JPNN
Zebua menegaskan, jenazah Pratu Joko sudah dikirim ke Nabire. Dia juga membantah bahwa jenazah ditelantarkan beberapa hari hingga membusuk. ''Tidak ditelantarkan. Hanya perlu waktu untuk persiapan dan carter pesawat," katanya.

Kondisi menegangkan itu berangsur normal setelah para prajurit ditenangkan pemimpinnya. ''Situasi sudah kondusif. Sudah ada Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Azmyn Yusri Nasution dan Asintel," kata Kabid Humas Polda Papua Kombespol Nurhabri. Menurut dia, prajurit TNI itu beraksi di markasnya sendiri. ''Tidak ada korban dari warga," tambahnya.

Markas Besar TNI merespons serius demonstrasi prajurit Yonif 751/Sentani. Setiap prajurit yang melanggar disiplin akan diberi sanksi tegas. Terutama anggota yang terbukti bertindak anarkis. "Sampai malam ini (tadi malam) masih diselidiki oleh Pomdam (polisi militer kodam) setempat," ujar Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen di Jakarta kemarin (29/4).

Sagom mengaku kaget saat mendengar kabar itu. "Awalnya sempat tidak percaya, saya minta dikonfirmasi ulang. Ternyata benar. Ini jelas merusak nama baik dan disiplin TNI," kata mantan Kadispen TNI-AU itu. Kasus itu, kata Sagom, pasti diusut sampai tuntas. "Akan diselidiki dulu kadar kesalahannya. Sanksinya memang bisa berujung ke pemecatan," katanya. Untuk rincian kejadian, Sagom meminta wartawan mengontak Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Azmyn Yusri Nasution. "Beliau sudah di lokasi," katanya.

SENTANI - Ratusan anggota TNI Batalyon 751 Sentani di Jayapura, Provinsi Papua, mengamuk. Mereka dilaporkan nekat memburu perwira dan merampas senjata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News