Ratusan Tewas, Mesir Mencekam
Penjarahan Marak, Tak Ada Hukum
Senin, 31 Januari 2011 – 09:09 WIB
Hal itu terjadi setelah Mubarak mengadakan rapat darurat dengan para petinggi militer Mesir beberapa saat sebelumnya. Belasan tank dan panser sengaja ditempatkan pula di Lapangan Tahrir sejak Jumat lalu (28/1) untuk mengendalikan rusuh dan demonstrasi antipemerintah.
"Pesawat-pesawat tempur itu tampaknya sengaja menakut-nakuti massa. Jelas sekali bahwa militer ada di sini untuk melindungi Mubarak," kata seorang demonstran di Lapangan Tahrir.
Untuk mengantisipasi krisis di Mesir, Mubarak telah bertemu dengan Wakil Presiden (Wapres) Omar Suleiman yang baru diangkatnya, Menteri Pertahanan Mohamed Hussein Tantawi, Panglima Militer Sami al-Anan, dan sejumlah komandan militer di markas tentara Mesir.
Kendati jet-jet tempur berseliweran di udara Kairo, demonstran justru menyambut. Mereka tak khawatir menjadi target tembakan pesawat tempur tersebut. "Hidup tentara," teriak beberapa pengunjuk rasa. "Kami tidak akan pergi. Dia (Mubarak) yang harus dan akan pergi. Dia tidak waras," kata massa lainnya di Lapangan Tahrir.
KAIRO - Tensi politik di Mesir masih memanas. Krisis di negeri berpenduduk 79,1 juta (estimasi pada 2010) tersebut sepertinya segera menuju titik
BERITA TERKAIT
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka