Ratusan Warga Menghadiri Sesi Informasi COVID-19 Bagi Warga Multikultural di Australia Selatan

Ratusan Warga Menghadiri Sesi Informasi COVID-19 Bagi Warga Multikultural di Australia Selatan
Kepala pejabat kesehatan publik Australia Selatan, Profesor Nicola Spurrier memberikan presentasi informasi vaksin COVID-19, 21 September lalu. (ABC News: Natasya Salim)

"Kunci keberhasilannya juga adalah di sistem. Tapi menurut saya, komunitas Australia Selatan juga menjadi berperan," kata Dr Chris.

"Mereka menaati segala instruksi yang kami minta untuk dilakukan, dan terus menaatinya."

Mengapa tetap harus prokes meski sudah divaksinasi?

Profesor Nicola mengatakan kebanyakan warga berpikir karena sudah divaksinasi artinya "kita sudah bebas."

"Tapi pemodelan kita dan pengalaman negara-negara lain seperti Israel, Amerika Serikat, Kanada, yang tingkat vaksinasinya tinggi menunjukkan warganya masih harus melakukan protokol kesehatan."

Profesor Nicola mengatakan penyebabnya adalah varian Delta yang mudah menular.

"Kita tidak dapat bergantung pada vaksinasi, karena tidak ada hal yang 100 persen dan tidak 100 persen orang akan divaksinasi," ujar Nicola.

"Jadi yang kita lakukan saat ini adalah mencegah naiknya kasus, sehingga sistem kesehatan tidak kewalahan dan mereka yang kena COVID bisa mendapatkan perawatan yang semestinya," ujarnya.

"Maaf kalau terkesan berita buruk, tapi itu kenyataannya."

Melihat ajakan untuk datang ke sesi informasi dalam bahasa Indonesia, saya tertarik datang untuk tahu apa yang paling ditanyakan warga di Australia Selatan soal vaksin COVID-19

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News