Raup 28 Triliun, Pertamina Raih Laba Paling Tinggi

Diikuti PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk senilai Rp 1,403 triliun. Angka itu turun jika dibandingkan dengan laba perseroan pada 2015 sebanyak Rp 5,556 triliun.
Selanjutnya, ada PT Bukit Asam Tbk yang menempati posisi ketiga dengan capaian laba Rp 4,392 triliun.
Angka itu meningkat lebih dari dua kali lipat jika dibandingkan dengan 2015 sebesar Rp 2,037 triliun.
Posisi berikutnya adalah PT Inalum dengan laba Rp 1,017 triliun atau turun tipis ketimbang 2016 sebesar Rp 1,059 triliun.
Direktur PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik mengatakan, pada 2017 perseroan berhasil mencatatkan pendapatan USD 42,86 atau naik 17 persen jika dibandingkan dengan 2016.
”Di tengah kenaikan ICP 27 persen, Pertamina berusaha menekan biaya OPEX di angka 26 persen,” ujar Elia.
Hal tersebut juga berdampak pada penurunan laba perusahaan sebesar 24 persen jika dibandingkan dengan 2016. EBITDA perseroan juga merosot 6,79 persen.
”Ini memang fluktuatif dari tahun ke tahun karena harga crude,” tutur Elia.
PT Pertamina (Persero) paling moncer di antara badan usaha milik negara (BUMN) kelompok bidang usaha pertambangan, industri strategis, maupun media
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Pelita Air dan Elnusa Berkolaborasi dalam Penyediaan Layanan Penerbangan Korporasi
- PertaLife Insurance Bukukan Premi Rp 1,25 Triliun, Kinerja Terbaik Sepanjang Sejarah
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Pinang Jordan Thompson, Jakarta Pertamina Enduro Pasang Target Gelar di Proliga 2025