Raup Dana IPO Rp 1,48 Triliun
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 06:42 WIB
JAKARTA - Buruknya global market tidak menyurutkan langkah PT Atlas Resources Tbk meramaikan lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen optimistis hajatan go public itu tidak akan terganggu dengan situasi market. Bahkan, rencana itu diyakini menguntungkan karena pasar domestik sedang bergairah. ”Kami optimistis jalan perseroan go public bakal mulus. Tak masalah pasar global sedang bergejolak,” kata Setiadi, Sekretaris Perusahaan Atlas Resources di Jakarta, Jumat (7/10). Dana hasil IPO akan dipakai untuk sejumlah aksi korporasi. Di mana 40 persen digunakan untuk biaya belanja modal. Itu terkait dengan infrastruktur dan pengembangan fasilitas penunjang wilayah. Selain itu, senilai USD 25 juta akan dipakai untuk membayar biaya kompensasi atas restrukturisasi kontrak pemasokan batubara. Maklum, manajemen mempunyai klausul kontrak pemasaran dan penjualan batubara dengan Noble.
Dalam hajatan itu, perseroan melempar saham Initial Public Offering (IPO) ke publik sebanyak 783,333 juta lembar. Angka itu setara 25 persen persen dari modal disetor dan ditempatkan. Dan, saat sudah terjadi kelebihan permintaan. Karena itu, perseroan menyiapkan penjatahan lebih (over allotment) maksimal 15 persen atau 117,5 juta lembar. Manajemen mematok harga IPO di kisaran Rp 1.500-1.900 per lembar.
Baca Juga:
Dengan skema harga itu, perseroan bakal meraup dana IPO senilai Rp 1,48 triliun. "Ini harga yang sangat kompetitif,” urai Moelyonoto, Direktur PT Indopremier Securities, selaku penjamin emisi.
Baca Juga:
JAKARTA - Buruknya global market tidak menyurutkan langkah PT Atlas Resources Tbk meramaikan lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen optimistis
BERITA TERKAIT
- Anggota Dewan ini Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Begini
- Standardisasi Kemasan Picu Kenaikan Rokok Ilegal
- Pantau Satgas Nataru Pertamina, Wakil Menteri ESDM Jamin Ketersediaan Energi di Medan
- Dirjen Laut Ingatkan Pentingnya Koordinasi yang Solid untuk Kelancaran Nataru
- PPN 12% di Depan Mata, Investor Wajib Susun Strategi yang Lebih Adaptif
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru