Raup Rp 3 M, Indikasi Sepakbola Indonesia Tensi Tinggi

Raup Rp 3 M, Indikasi Sepakbola Indonesia Tensi Tinggi
Joko Driyono (kiri). Foto: dok.JPNN.com

Sementara itu, manajemen Persija Jakarta hanya bisa pasrah dengan status klub dengan jumlah denda uang terbesar itu.

Media ofisial Persija, Mozes Sosa mengungkapkan bahwa, manajemen mereka juga sudah meneriam keputusan dari pihak operator tersebut.

Sebab, denda sebanyak itu sudah sesuai dengan akumulasi pelanggaran disiplin yang selama ini terjadi.

"Intinya, kami tidak mau larut dalam polemik ini dengan berusaha untuk mencari pembenaran. Kami lebih baik fokus saja untuk mempersiapkan tim jelang musim depan," kata Mozes.

"Apalagi ada sejumlah pelanggaran berat yang secara kasat mata yang tidak bisa dinafikan," tegas pria berdarah Ambon, Maluku ini.

Pelanggaran berat yang dia maksudkan oleh Mozes itu adalah peristiwa bentrokan antara suporter Persija dengan aparat keamanan di Stadion Utama Gelora Bung Karno-Jakarta pada Juni lalu yang mengakibatkan Persija harus terusir dari Jakarta.

Kondisi itu diperberat dengan bentorokan antara suporter Persija dan Persib setelah laga kedua tim berlangsung di Solo, 5 November lalu.

Intinya kata Mozes, manajemen tidak bisa berbuat apa-apa dengan semua kasus yang harus ditanggung oleh manajemen itu.

JAKARTA – Tensi pertarungan antarklub cukup tinggi, meski Torabika Soccer Championship (TSC) tidak mengenal konsep promosi dan degradasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News