Ravindra Ingatkan FLW Sangat Merugikan Bangsa, Perlu Segera Diantisipasi
jpnn.com - BOGOR - Anggota Komisi IV DPR Ravindra Airlangga mengingatkan pentingnya menangani Food Loss and Waste (FLW) atau Kehilangan dan Pemborosan Makanan. Karena sangat berbahaya bagi masa depan bangsa jika terus dibiarkan.
Caranya, lewat kolaborasi dari seluruh kalangan demi menyambut Indonesia Emas 2045.
Data menunjukkan titik kritis FLW terjadi di sektor konsumsi, food waste di angka 5-19 juta ton per tahun.
Angka ini mayoritas disumbang sektor tanaman pangan, terutama dari jenis padi-padian sebanyak 12-21 juta ton per tahun.
Sektor hortikultura jenis sayuran menjadi pangan paling tidak efisien karena angka kehilangannya mencapai 62,8 persen dari seluruh suplai domestik sayur-sayuran yang ada di Indonesia.
"Butuh kolaborasi seluruh pihak, bukan hanya pemerintah maupun NGO (lembaga swadaya masyarakat), tetapi juga keterlibatan masyarakat untuk mengurangi angka food waste ini," ujar Ravindra dalam keterangannya, Rabu (27/12).
Menurutnya, sayang ketika sebagian masyarakat membutuhkan makanan yang bergizi untuk menyambut bonus demografi Indonesia Emas, tetapi angka food waste masih besar.
Ravindra menambahkan, data Bappenas 2021 menunjukkan Indonesia kehilangan nilai ekonomi sekitar Rp 213 hingga 551 triliun per tahun akibat FLW pada 2000 hingga 2019, atau mencapai 23-48 juta ton per tahun.
Ravindra mengingatkan perlu antisipasi agar kehilangan dan pemborosan makanan atau Food Loss and Waste (FLW) bisa terus ditekan.
- Rapat Bareng Komisi IV, Menhut Janji Bakal Tegas Perusahaan Nakal, Siap Cabut IPPKH
- Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor
- Pemerintah, Komisi IV DPR RI, dan Komite II DPD RI Sepakati Naskah RUU KSDAHE
- Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia Bahas Program Pangan
- Jepang Berencana Membuang Limbah Nuklir ke Laut, Andi Akmal DPR Merespons, Simak
- Komisi IV DPR Apresiasi Lompatan Besar Kementan dalam Program P2L Ramah Lingkungan