Rawan Diselewengkan, KPK Usulkan Pangkas Dana Desa
jpnn.com, JAKARTA - Praktik dugaan suap terkait pengamanan kasus penyimpangan dana desa di Kejaksaan Negeri Pamekasan, Jawa Timur, sangat memprihatinkan.
Dana desa di Desa Dasok, yang seharusnya dimanfaatkan untuk masyarakat, justru diduga diselewengkan sehingga dilaporkan sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.
Parahnya, kejaksaan yang seharusnya mengusut potensi kerugian negara di kasus itu, malah bermain dengan aparat desa dan pemerintah Kabupaten Pamekasan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan sigap membongkar praktik kotor itu.
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan, pihaknya mengusulkan dana desa 2018 dipotong tiga hingga lima persen.
"Tadi kami baru bicara di internal (KPK). Rencananya kami mau mengusulkan dana desa dipotong tiga hingga lima persen," kata Pahala di kantor KPK.
Pahala mengatakan, dana yang dipangkas itu kemudian dialokasikan kepada akademisi yang nanti bertugas mengawasi laporan pertanggungjawaban penggunaan dana desa.
"Nah, kalau punya dana dari yang dipotong dua sampai lima persen per desa, bisa minta universitas atau mahasiswa fokus (mengawasi) pertanggungjawaban dana di desa itu," kata Pahala.
Praktik dugaan suap terkait pengamanan kasus penyimpangan dana desa di Kejaksaan Negeri Pamekasan, Jawa Timur, sangat memprihatinkan.
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Korupsi Dana Desa, Honorer Dinas PMD Kota Padangsidimpuan Divonis 5 Tahun Penjara
- Diduga Korupsi Dana Desa Rp 769 Juta, Kepala Desa Muara Baru Ditangkap
- Diduga Korupsi BLT-DD, Oknum Kades di Sampang Ditahan Kejari
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung