Ray Chaerudin, Latih Anjing-Kucing selama Sebulan untuk Adegan 20 Detik

’’Akhirnya, datang sepuluh warga yang masing-masing membawa seekor tikus got. Akhirnya, uang tersebut dibagi bersepuluh,’’ kenang pria yang akrab disapa Ray Animal itu.
Tikus-tikus tersebut lantas dimasukkan Ray dalam karung dan dibawa ke lokasi syuting. Ketika syuting dimulai, tanpa disangka, tikus yang awalnya hanya diminta berjalan ternyata melakukan action lebih.
’’Tikus itu berjalan dan sempat berhenti sambil menjilat-jilat tubuhnya. Wah, sutradaranya senang sekali, apalagi hanya sekali take,’’ ungkap ayah satu anak itu.
Ray juga menceritakan pengalamannya membuat adengan syur. Yakni, adegan anjing kawin. Ceritanya, ada adegan anjing kawin di balik sebuah mobil yang hendak jalan (outframe).
Meski hanya adegan beberapa second, tidak mudah membuat adegan itu. ’’Bayangkan, saya harus mencari anjing betina dan jantan yang sedang berahi tinggi,’’ tuturnya.
Meski kenyang pengalaman, kini Ray mulai mengurangi aktivitasnya di dunia film. Salah satu alasannya, dunia perfilman Indonesia masih kurang menghargai profesinya.
’’Beda kalau di luar negeri, posisi seperti (saya) itu sama pentingnya dengan art director atau DOP (director of photography),’’ tegasnya.
Ray mengaku honor sebagai pengarah gaya satwa kurang signifikan, berkisar belasan juta rupiah. Jumlah itu sudah termasuk biaya sewa satwa dan tim yang dibawa Ray. Tidak jarang dia dilibatkan secara mendadak. Padahal, sesuai dengan teori, animal director terlibat sejak proses praproduksi. Tujuannya, mereka bisa menyiapkan adegan secara serius sesuai dengan skenario.
RAY Chaerudin punya hobi memelihara aneka satwa. Dia mampu mengarahkan hewan jinak tersebut untuk beradegan dalam film cerita atau klip iklan. -------------------
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu