Ray Dalio Sebut AI Teknologi Dahsyat, Sony Subrata: Indonesia Harus Tanggap

Setelah perang besar, siklus geopolitik biasanya menentukan kekuatan baru dan tatanan dunia.
"Kita saat ini menyaksikan pergeseran dari kerja sama multilateral menuju pendekatan unilateralisme, di mana negara-negara lebih memprioritaskan kepentingan nasional dibandingkan kerja sama internasional," kata Dalio.
Faktor keempat adalah bencana alam yang menurut Dalio memiliki dampak yang lebih besar ketimbang konflik militer.
Kekeringan, banjir, dan pandemi telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar dan mengacaukan tatanan politik serta ekonomi di berbagai negara.
Faktor terakhir adalah daya cipta manusia dalam pengembangan teknologi baru.
Dalio menyebut kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) sebagai penemuan teknologi paling berpengaruh dalam sejarah modern.
Menurut Dalio, AI akan membawa perubahan besar di berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan ekonomi.
Menanggapi pandangan Dalio, pendiri Artificial Intelligence Implementation Initiative (AI3) Sony Subrata menegaskan kehadiran Ray Dalio di Indonesia memperkuat urgensi penerapan AI di berbagai sektor.
Pendiri AI3 Sony Subrata menanggapi padangan Ray Dalio yang menyebut AI teknologi dahsyat dengan mengingatkan semua pihak di Indonesia harus tanggap
- Sederet Kiprah Maung: dari Mobil Dinas Presiden Prabowo hingga Dipakai Paus Fransiskus
- Bersepatu Bot, Prabowo Datangi Korban Banjir di Bekasi, Lihat
- Preman Saham
- Telkom Siap Tingkatkan Daya Saing BPD lewat Digitalisasi
- Universitas Pelita Harapan Luncurkan Faculty of AI
- Regene Genomics Rayakan 3 Tahun Inovasi, Masa Depan Kesehatan Berbasis AI-Genomik