Ray Rangkuti Bandingkan Sikap KPK soal Harun Masiku dengan Laporan 2 Anak Jokowi

Ray Rangkuti Bandingkan Sikap KPK soal Harun Masiku dengan Laporan 2 Anak Jokowi
Diskusi publik bertajuk Membongkar Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Dinasti Politik Rezim Totalitarian) di Jl Diponegoro No 72, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/6). Foto: Fathan

Namun, kata Ray, laporan akademisi Ubedillah Badrun itu langsung ditolak oleh KPK dalam hitungan minggu.

“Ubed melaporkan dugaan adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh anak-anak presiden. Begitu dimasukkan ke KPK, baru hitungan minggu atau bulan, ‘Bed, saya enggak tahu’, Sudah ada jawaban bahwa laporan Ubed itu ditolak,” ungkap Ray.

Aktivis 98 ini juga menyoroti soal indeks penegakan hukum dan reformasi yang merosot di era pemerintahan Presiden Jokowi.

Dia menilai kemerosotan hampir di semua indeks prestasi itu dilakukan Jokowi dengan dua hal, yakni bansos dan praktik politik nepotisme.

“Coba sekarang itu, turun semua peringkatnya. Indeks demokrasi, turun semua. Kacau, habis. Diselesaikan oleh Jokowi dengan dua hal saja. Pertama adalah bansos, yang kedua adalah memberi kekuasaan kepada mereka yang imannya lemah,” pungkas Ray. (tan/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini dianggap dijadikan alat oleh penguasa untuk menekan lawan politiknya.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News