Ray Rangkuti Beber Kecerobohan Kompolnas Tentukan Calon Kapolri
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengganti orang-orang yang menjadi komisioner di Kompolnas. Pasalnya, kata dia, Kompolnas terkesan sewenang-wenang dalam menentukan calon kapolri tanpa mempertimbangkan rekomendasi dari beberapa pihak. Termasuk dari PPATK. Meski itu tidak menjadi kewajiban.
"Saya sarankan kompolnas direvitalisasi. kalau perlu personnya diganti. Kompolnas seolah-olah hanya mengajukan nama tapi tidak aware apa yang disampaikan PPATK terhadap Mabes Polri dengan adanya indikasi rekening gendut. Bukan mengawasi Polri malah sebaliknya," ujar Ray di Jakarta Pusat, Jumat (6/2).
Usul untuk perombakan itu diperkuat setelah Kompolnas mencoret nama Komjen Suhardi Alius dari bursa calon kapolri. Padahal, menurut Ray, Suhardi termasuk salah satu calon yang berkompeten menjadi orang nomor satu di Polri.
Namun, namanya dicoret dengan alasan ia masuk dalam angkatan muda. Yaitu angkatan tahun 1985. Kompolnas lebih memilih Komjen Budi Waseso sebagai calon kapolri. Padahal, menurut Ray, Budi dan Suhardi Alius satu angkatan yang sama di Akabri.
"Alasan usia ini mengherankan, kalau Anda menempatkan usia ya harus dilihat dari pensiun. Suhardi dicoret hanya karena usia. Ini tidak masuk akal.
Mereka juga ceroboh, karena tidak melibatkan dewan kebijakan tertinggi (Wanjakti), padahal mereka lah yang paling tahu rekam jejak," tandas Ray.(flo/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti menyarankan agar Presiden Joko Widodo mengganti orang-orang yang menjadi komisioner di Kompolnas.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi
- Ramalan Cuaca Hari Ini, Sebagian Wilayah Ini Berpotensi Hujan & Petir
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 26 November: Hujan Ringan di Sebagian Besar Indonesia
- Dirut ASDP Tinjau Pelabuhan Merak-Bakauheni Demi Layanan Prima Menjelang Nataru