Rayakan Iduladha, Warga Semarang Tetap Santap Ketupat, Tak Hanya saat Idulfitri Saja

Rayakan Iduladha, Warga Semarang Tetap Santap Ketupat, Tak Hanya saat Idulfitri Saja
Aldi (47) pengrajin ketupat asal Mranggen, Kabupaten Demak berjualan selongsong ketupat di emperan Pasar Peterongan Kota Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.
Meski tak semarak Idulfitri, tampak masyarakat berbondong-bondong membeli belongsong ketupat. Seperti yang dilakukan Zuraidah (52), warga Candisari, Kota Semarang.

Dia memborong tiga ikat yang berisi 30 anyaman ketupat. Nantinya, ketupat yang sudah matang akan menjadi menu pengganti beras saat lebaran kurban bersama keluarganya.

"Saya sudah siapkan menu gulai kambing, sate kambing, sama rica-rica," kata ibu enam anak ini.

Idah, begitu dia disapa mengatakan makan ketupat saat Iduladha juga telah menjadi tradisi turun-temurun dari kakek neneknya. Dia mengaku akan mewariskan kepada anak cucunya kelak.

Tradisi santap ketupat juga ada saat Iduladha di Semarang, tak hanya Idulfitri saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News