Rayakan Perang Korea dengan Buka Museum
jpnn.com - PYONGYANG - Puncak perayaan 60 tahun Perang Korea di Pyongyang, Korea Utara, tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perhelatan tersebut diisi parade militer besar-besaran dengan menampilkan pesta kembang api meriah di sepanjang Sungai Pothong. Selain itu, sebuah museum baru dibuka dengan menampilkan kapal perang Amerika Serikat USS Pueblo yang berhasil ditangkap pada 1968.
Parade militer juga diikuti ribuan warga sipil yang melambai-lambaikan bunga palsu berwarna-warni. Terkesan, pemerintah Kim Jong-un ingin menekankan kemeriahan sebuah pesta daripada memamerkan persenjataan terbaru militer.
Meski demikian, dalam parade tersebut juga dipamerkan satu unit peluncur rudal yang "dihiasi" simbol nuklir berwarna kuning menyala. Sepertinya, salah satu senjata andalan Korut tersebut sekadar menjadi pengingat bahwa Pyongyang selalu siap menghadapi serangan Amerika Serikat dan terus mengembangkan persenjataan nuklir sendiri.
Parade militer supermewah dengan menunjukkan gerakan berbaris para tentara dan sejumlah persenjataan pada Sabtu (27/7) mengingatkan dunia akan defile serupa oleh Uni Soviet dan Tiongkok pada puncak Perang Dingin. Momen tersebut adalah salah satu kesempatan bagi dunia untuk melihat dari dekat kemampuan militer Korut.
Menghadap ke lautan penonton di Lapangan Kim Il-sung, Pyongyang, Jong-un menyambut barisan tentara dari podium. Dia diapit petinggi militer dengan puluhan tanda jasa di dadanya.
Ketika mesin-mesin jet pesawat tempur meraung di angkasa, Jong-un terlihat santai dan berbincang dengan Wakil Presiden Tiongkok Li Yuanchao. Tiongkok bertempur bersama Korut dalam Perang Korea dan menjadi sekutu terdekat Pyongyang sampai saat ini.
Di Washington Presiden AS Barack Obama berpidato di hadapan para veteran Perang Korea di National Mall. Dia menyatakan, peringatan tersebut menandai berakhirnya perang dan dimulainya kehidupan damai serta kesejahteraan rakyat Korea. "Hari ini kita bisa mengatakan dengan yakin bahwa perang sudah berakhir, Korea adalah sebuah kemenangan, dengan 50 juta rakyat Korea Selatan hidup dengan merdeka dan demokrasi, dengan perbedaan kontras di Utara." (AP/cak/c10/tia)
PYONGYANG - Puncak perayaan 60 tahun Perang Korea di Pyongyang, Korea Utara, tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Perhelatan tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Momen Erdogan Walk Out saat Presiden Prabowo Berpidato dalam Forum KTT D-8