Rayakan Tahun Baru, Hanafi Rais Ajak Warga Zikir Bersama

jpnn.com, YOGYAKARTA - Hanafi Rais memilih cara berbeda untuk merayakan malam pergantian tahun. Jika setiap pergantian tahun dirayakan dengan pesta dan kemeriahan oleh para pejabat maupun politisi, pria yang selalu dikaitkan dengan Amien Rais itu membuat perayaan menyambut tahun baru dengan berdoa bersama.

Dia sengaja membuat acara bertajuk Dzikir Bersama Untuk Indonesia di malam pergantian tahun. Acara yang dihadiri oleh 1.500 orang dari berbagai lapisan masyarakat itu bertujuan untuk membawa keberkahan bagi negeri.

"Saya melihat ini suasana kebatinan dengan banyaknya kejadian, bencana, dzikit itu lebih pas. Saya lebih senang dengan acara seperti ini, karena kita bisa dipersatukan dengab doa dan itu bisa diterima dengan semuanya. Jadi semoga dengan adanya ini ada keberkahan," ungkap Hanafi Rais di lapangan ADI TV, Sleman, Yogyakarta, Senin (31/12) malam.

"Dengan dzikir bersama ini, harapan kita ke Indonesia akan datang lebih baik, lebih diberkahi, lebih dilindungi oleh Allah SWT Dijauhkan dari marabahaya, dijauhkan dari malapetaka, dan tentu masyarakat juga bisa sejahtera, keadilan hadir di tengah masyarakat kita, dan momentum ke depan itu tentu sangat penting kalau kita bisa bermuhasabah malam ini," sambung Hanafi Rais.

Masyarakat ikut serta dalam Zikir Bersama Untuk Indonesia di lapangan ADI TV, Sleman, Yogyakarta, Senin (31/12) malam.

Selain memiliki tujuan untuk mendoakan Indonesia, kegiatan itu juga bertujuan untuk merangkul dua kubu dalam ajang pilpres 2019 mendatang. Bagi Hanafi, meski berbeda pilihan namun kita semua bisa disatukan oleh hati.

"Ya kita dzikir itu tidak mengenal kubu-kubuan. Jadi siapapun bisa berdzikir, siapapun bisa berdoa. Kalau pun berbeda sikap, berbeda pilihan, tapi bisa disatukan oleh hati. Saya ingat peribahasa, apa yang terungkap dari hati insyaallah diterima juga di hati," ucap anak pertama Amien Rais tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebut bahwa dirinya tak takut jika acara yang digagasnya itu dianggap sebagai ajang kampanye. Namun, dia mengatakan bahwa acara ini murni acara keagamaan dan tidak ada slogan-slogan kampanye.