Rayap dan Parasit Incar Kursi Ketum Demokrat

Rayap dan Parasit Incar Kursi Ketum Demokrat
Rayap dan Parasit Incar Kursi Ketum Demokrat
"Secara logika, rapat Dewan Pembina  Partai Demokrat kemarin itu tidak nyambung dan kalau ditolerir, mau dikemanakan suara DPD dan DPC se-Indonesia, apakah mereka  dianggap sebagai asesoris saja,’’ kata Pasek Suardika kepada wartawan, kemarin.

Namun Pasek  bersyukur setelah para seniornya yang duduk di Dewan Pembina membantah bahwa rapat tersebut untuk mencopot atau melengserkan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. ”Harap tahu saja, pendukung Anas itu kuat, semakin Anas ditekan, dukungannya semakin mengkristal,” ujar Pasek yang anggota Komisi II DPR itu.

Sementara Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM, Benny K Harman mengingatkan kepada seluruh kader Demokrat supaya menghormati ketua umumnya. "Jangan sepelekan dia, karena menurut pandangan saya, publik sekarang ini menghendaki tokoh muda jadi pemimpinnya,’’ kata Benny.

Menurut Benny, semua pihak tidak bisa menuduh Anas terlibat dalam tindak korupsi tanpa fakta hukum yang jelas. Karenanya, proses politik di internal Demokrat juga belum bisa dilakukan selama tidak ada bukti hukum.Benny berharap para seniornya di Dewan Pembina menghormati proses hukum, karena segala sesuatu di partainya, diatur dalam AD/ART. ”Alasan pemberhentian ketua umum harus sesuai AD/ART, tidak bisa sembarangan,” tandasnya.

JAKARTA-Berbagai isu yang menyeret nama Anas Urbaningrum dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk melengserkan Anas dari kursi ketua umum Partai Demokrat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News